Penerapan Akuntansi Lingkungan untuk Mengoptimalkan Tanggung Jawab Sosial bagi Para Pelaku Industri untuk Peningkatan Kualitas Pariwisata di Batam

Penulis

  • Agung Joni Saputra Universitas Universal
  • Mia Juliana Siregar Universitas Universal

Kata Kunci:

Akuntansi Lingkungan; Industri; Pariwisata; CSR.

Abstrak

Pantai Ocarina merupakan salah satu destinasi wisata di pulau Batam, dimana lokasi nya yang sangat strategis dekat dengan pelabuhan internasional dan mudah untuk dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai ekonomi wisata dan mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan pengunjung. Metode biaya perjalanan (Travel Cost Method) dipilih untuk mengestimasikan potensi ekonomi dipantai Ocarina, data diperoleh dengan menggunakan kuisioner. Setelah didapatkan data yang diperlukan maka akan dilakukan perhitungan potensi ekonomi dimana hasil tersebut akan dijadikan standar penentuan nilai Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil regresi yang didapat dalam penelitian ini adalah LnY = -122.52 + 4.59 LnX1 + 8.42 LnX2 – 4.83 LnX3. Potensi ekonomi yang dihasilkan oleh pantai Ocarina adalah sebesar Rp 14.959.123.940 dimana potensi ekonomi ini akan dijadikan standar dalam penentuan CSR bagi seluruh pelaku industri dipulau Batam yang berlokasi dikecamatan Batam Kota, Batu Aji, Bengkong, Sagulung, dan Sekupang. Jika dilihat dari sisi per individu maka biaya yang ditanggung oleh masing – masing individual adalah sebesar Rp 110.067 – Rp 220.567.

Referensi

Arfan, I. (2008). Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

BPS Kota Batam. (2019, January 08). Badan Pusat Statistik Kota Batam. Retrieved from Badan Pusat Statistik Kota Batam: https://batamkota.bps.go.id/statictable/2015/12/17/35/jumlah-perusahaan-dan-tenaga-kerja-sektor-industri-pengolahan-2013-2014.html

Hansen, & Mowen. (2003). Management Accounting. Ed 6th. New Jersey: Southwestern.

Irawan. (2016, May 26). Batam Today. Retrieved from Batamtoday.com: http://m.batamtoday.com/berita72398-Banyak-Perusahaan-Tak-Laksanakan-CSR,-karena-Sanksinya-Tak-Diatur-Secara-Jelas.html

Ismail, M. (2009). CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND ITS ROLE IN COMMUNITY DEVELOPMENT: AN INTERNATIONAL PERSPECTIVE . The Journal of International Social Research , 199-210.

Ministry of The Environment, Japan. (2005). Environmental Accounting Guidlines. Japan. Tokyo: Ministry of The Environment, Japan.

Pemerintah RI. (2007). Undang – Undang No 40 tentang Perseroan Terbatas. Indonesia.

Salma, I., & Susilowati, I. (2004). ANALISIS PERMINTAAN OBJEK WISATA ALAM CURUG SEWU, KABUPATEN KENDAL DENGAN PENDEKATAN TRAVEL COST. Dinamika Pembangunan, 153 - 165.

Stojanović, A., Mihajlović, I., & Schulte, P. (2016). CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY: ENVIRONMENTAL ASPECTS. International May Conference on Strategic Management - IMKSM2016. Bor, Serbia.

Utama, A. (2016). Akuntansi Lingkungan sebagai Suatu Sistem Informasi. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 89-100.

Walden, W., & Stagliano, A. (1998). Assesing the Quality of Environmental Disclosure Themes. The Second Asian Pasific Interdisicplinary Research in Acccounting Conference.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-11-14

Cara Mengutip

Saputra, A. J., & Siregar, M. J. (2019). Penerapan Akuntansi Lingkungan untuk Mengoptimalkan Tanggung Jawab Sosial bagi Para Pelaku Industri untuk Peningkatan Kualitas Pariwisata di Batam. Prosiding, 2, 1–6. Diambil dari https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/prosiding/article/view/1493

Terbitan

Bagian

Articles