Analisis Kesantunan Berbahasa Sebagai Dampak Dari Penerapan Pendidikan Karakter Pada Siswa

Penulis

  • Afriana Afriana
  • Robby Satria Mandala

Kata Kunci:

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter; Kesantunan Berbahasa; Pragmatik.

Abstrak

Artikel ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Objek dalam penelitian ini yaitu kesantunan berbahasa. Tata cara berbahasa, termasuk santun berbahasa sangat penting diperhatikan oleh para peserta komunikasi (penutur dan mitra tutur) demi kelancaran komunikasinya. Namun, kenyataan sekarang ini, bangsa Indonesia telah banyak mendapatkan berbagai pengaruh dari luar (modernisasi) sehingga santun berbahasa semakin memudar. Dengan demikian, karakter luhur sebagai orang timur semakin tidak tampak. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengkaji kesantunan berbahasa sebagai dampak dari pendidikan karakter yang memiliki dua tujuan. Pertama, mendeskripsikan nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam berkomunikasi selama proses pembelajaran di dalam kelas. Kedua, dampak kesantunan berbahasa terhadap pendidikan karakter. Partisipan pada penelitian ini meliputi siswa kelas IX SMPN 4 Kota Batam. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, serta dokumentasi. Data penelitian diuji dengan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam berkomunikasi di dalam kelas dan dampaknya pada pendidikan karakter pada proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris. Hasil dari penelitian ini 1. Nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam berkomunikasi selama proses pembelajaran di dalam kelas yaitu Nilai Religius,  Nilai Jujur, Disiplin, Toleransi, dan Komunikasi. Alasan dipilihnya beberapa nilai karakter tersebut adalah mengingat waktu belajar sedikit dan kemampuan peserta yang terbatas. 2. dampak kesantunan berbahasa terhadap pendidikan karakter yaitu diantara 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter ada beberapa poin yang dapat dikaitkan dengan kesantunan berbahasa diantaranya: menghargai prestasi, bersahabat,peduli lingkungan, dan peduli sosial. Kesantunan dalam berbahasa dapat terintegrasi dalam sub-nilai dalam pendidikan karakter tersebut.

Referensi

Anam, A. (2011). Kesantunan Berbahasa dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia Tataran Unggul: untuk SMK dan MAK Kelas XII Karangan Yustinah dan Ahmad Iskak.
Chaer, A. (2010). Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Chejnová, P. (2014). ScienceDirect Expressing politeness in the institutional e-mail communications of university students in the Czech Republic. Journal of Pragmatics,60, 175–192. https://doi.org/10.1016/j.pragma.2013.10.003
Feren, M. (2017). ScienceDirect I ‘ m not Charlie : ( Im ) politeness evaluations of the Charlie Hebdo attack in an internet discussion forum, 111, 54–71. https://doi.org/10.1016/j.pragma.2017.02.002
Holtgraves, T., & Perdew, A. (2016). Politeness and the communication of uncertainty. Cognition, 154, 1–10. https://doi.org/10.1016/j.cognition.2016.05.005
Jamil. (2012). Setahun Pendidikan Karakter. Retrieved from http://www.educare.co.id
Kavanagh, B. (2016). Language & Communication Emoticons as a medium for channeling politeness within American and Japanese online blogging communities. Language Sciences, 48, 53–65. https://doi.org/10.1016/j.langcom.2016.03.003
Kemendikbud. (2010). Desain Induk Pendidikan Karakter. Kementerian Pendidikan Nasional. (2010a). Desain Induk Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. (2010b). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010c). Rencana aksi Nasional Pendidikan Karakter. Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010d). Strategi Membangun Moralitas Anak Secara Efektif. Jakarta:Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa. Jakarta:
Leech, G. (2011). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong, L. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Agama. (2010). Pengelolan Pendidikan Agama.
Rahadi R. Kunjana. (2005). Pragmatik:Kesantunan Imperatif bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Samani, M. dan H. (2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-10-15

Cara Mengutip

Afriana, A., & Mandala, R. S. (2018). Analisis Kesantunan Berbahasa Sebagai Dampak Dari Penerapan Pendidikan Karakter Pada Siswa. Prosiding, 1, 1–6. Diambil dari https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/prosiding/article/view/735

Terbitan

Bagian

Articles