Faktor Dominan Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Batam
Kata Kunci:
Batam; Investasi Asing Langsung; Kawasan Perdagangan Bebas; Pertumbuhan Ekonomi.Abstrak
Pertumbuhan ekonomi Batam terus menurun pada beberapa tahun terakhir. Angka PDRB selalu menunjukkan tren penurunan meskipun masih pada angka positif. Antara 2015 dan 2016 terdapat 110 perusahaan berhenti beroperasi, dan 53 perusahaan kemudian menyusul berhenti beroperasi di awal 2017. Untuk mengatasi penurunan ini, Pemerintah Pusat mengambil tindakan penggantian seluruh jajaran pimpinan BP Batam. Penelitian ini mencari faktor dominan yang menyebabkan penurunan perekonomian Batam. Tujuan penelitian ini adalah menemukan faktor dominan penyebab penurunan pertumbuhan ekonomi Batam. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Alat analisis yang digunakan adalah analisis perbandingan. Hasil penelitian ini adalah bahwa sektor Investasi mengalami penurunan terus-menerus sejak tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan perekonomian tersebut secara dominan disebabkan oleh penurunan pada sektor Investasi. Investasi di Batam didominasi oleh Investasi Asing (PMA). Investasi asing menurun akibat adanya (1) Dampak langsung dari penurunan ekonomi dunia karena aktivitas industri Batam adalah untuk memenuhi kebutuhan ekspor; (2) Kehilangan keungulan kompetitif akibat kelemahan infrastruktur terutama pelabuhan dan listrik; (3) Kalah bersaing dengan kawasan FTZ lain di China dan Malaysia yang memiliki keunggulan dari segi kemudahan investasi; (4) Sistem perizinan dan pelayanan birokrasi yang menyulitkan investor dengan adanya dua instansi yang berhubungan langsung dengan investor; (5) Sistem proteksi barang dari kawasan bebas Batam ke daerah lain di Indonesia dengan adanya pajak tambahan untuk produk Batam ke kawasan lain di Indonesia; (6) Kenaikan upah tenaga kerja, upah tertinggi kedua setelah Jakarta, yang menambah beban investasi.
Referensi
Aritenang, A. F. (2009). A Comparative Study On Free Trade Zone: Development Through Spatial Economic Concentration. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 20 No. 2, 95-108.
Aritenang, A. F. (2017). Special Economic Zone at the Crossroads: The Case of Batam. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 132-146.
Azwar, H. M. (2014). Formulasi Kebijakan Pada Penetapan Upah Minimum Kota (UMK) Batam Tahun 2012. Jurnal FISIP Universitas Maritim Raja Ali Haji.
BP, B. (2018, 7 9). Faktor Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Batam. (D. Purba, Pewawancara)
BPS, K. B. (2016). Struktur Perekonomian Kota Batam Tahun 2015. Batam: BPS Kota Batam.
Cintia, E., Purwanto, P. B., Hargono, S., & Salamun, S. (2017). Studi Pelayanan Batu Ampar Batam. Jurnal Karya Teknik Sipil, 50-63.
Dewata, B. K., & Swara, I. W. (2013). Pengaruh Total Ekspor, LIBOR, dan Upah Tenaga Kerja Terhadap Investasi Asing Langsung di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, Vol. 2, No. 8, 350-358.
IMF. (2018, 7 25). www.imf.org. Diambil kembali dari http://www.imf.org/external/datamapper/NGDP_RPCH@WEO/OEMDC/ADVEC/WEOWORLD
Juoro, P. U., & Yam, D. T. (2013). Joint Expert Study on Competitiveness of Batam-Bintan-Karimun. Jakarta: Komite Ekonomi Nasional - Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.
Lewis, W. A. (2006). The Theory of Economic Growth. London: Routledge Library Editions.
Negara, S. D., & Hutchinson, F. E. (2017, 11 2). The Straits Times. Diambil kembali dari https://www.straitstimes.com: https://www.straitstimes.com/opinion/will-batam-shake-up-bear-fruit
Wah, V. (2017, 3 4). Asean Today. Diambil kembali dari www.aseantoday.com: https://www.aseantoday.com/2017/03/are-singaporean-investments-helping-or-hindering-batam/
Zaenuddin, M. (2009). Motivasi dan Kendala Investasi di Batam. Jurnal Politeknik Negeri Batam, 1-12.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2018 Prosiding
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.