PEMAKNAAN KOMUNIKASI BUDAYA MASYARAKAT SUNDA
(STUDY FENOMENOLOGI PEMAKNAAN KATA SAMPURASUN PADA REMAJA)
Keywords:
Media, Image, Instagram, Millennial, QuantitativeAbstract
The objective of this research is analyze the motives, meanings and experiences experienced by Garut youth in the use of the sentence "Sampurasun”. This study uses a qualitative phenomenological approach. Data collection techniques used by researchers are in-depth interviews, documentation, and observation. Data collection techniques used are in-depth interviews, documentation, and observation. With Sundanese Cultural Resource Person. The results of this study say that in Sundanese communication there is a characteristic in escorting conversations and what is used is a sentence "Sampurasun" which has a very deep meaning, but in its use today it experiences a shift in meaning which is influenced by internal and external factors in this case. The researcher found with various informants' perspectives on the motives of meaning and experience in the pronunciation of the sentence "Sampurasun" which resulted in an answer to several things that made a shift in the meaning of a sentence and also here found the actual meaning said by the resource person, namely the Sundanese Cultural himself.
References
Alfabeta, Suryano. 2015. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: CV Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsomo. 2013 Hal: 385. Prosedur Penelitian: Sutau Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Burhan, Bungin. 2004 Hal: 99. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Ditha Prasanti, Nuryah Asri Sjafirah. (2017). Studi Deskriptif Kualitatif tentang Makna Simbol Budaya Lokal bagi Komunitas Tanah Aksara di Bandung. Komunika. 11(2), 198-212.
Eriyanto. 2013 Hal: 15. Analisis Isi: Metodelogi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi Dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainya. Jakarta: Kencana.
Kuswarno, Engkus. 2013. Metode Penelitian Komunikasi Fenomenologi. Bandung: Widya Padjajaran.
Fadilah Afi, 2014, Bahasa Sunda dan Penggunaannya Dalam Interaksi Jual Beli Di Pasar Sindang Kabupaten Cirebon, Bandung.
Hadiprashada, D., & Budiman, D. A. (2019). Komunikasi Lingkungan dalam Budaya Masyarakat (Analisis Model Pesan Two Way Asymmetrical pada Lembaga Adat). Jurnal Komunikasi, 11(2), 213–222. https://doi.org/10.24912/jk.v11i2.5920
https://kompas.com dengan judul "Ramai Dibicarakan, Ini Makna "Sampurasun" Sesungguhnya".
https://regional.kompas.com/read/2015/11/26/05040061/Ramai.Dibicarakan.Ini.M akna.Sampurasun.Sesungguhnya. (diakses pada 27 mei 2020)
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-antar-budaya (diakses pada tanggal 07 juli 2020
https://saungdedimlyd.web.id (diakses pada 07 Juli 2020)
Karim, Abdul. (2016). AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam. AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam. 3(2), 319-338.
N. H. Kistanto, "Tentang Konsep Kebudayaan" Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 10(2), DOI: https://doi.org/10.14710/sabda.10.2.%p
Kuswarno, Engkus. 2009. Fenomenologi: fenomena Pengemis Kota Bandung. Bandung: Widya Padjajaran.
Lexy J, Moelong. 2014 hal: 32. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Moleong. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Posda.
Nurhadi dan din. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prasetya, Hendri. (2017). Komunikasi dalam mempertahankan identitas budaya mahasiswa perantau padakebudayaan baru. Wacana. 16(1), 102-112. DOI: https://doi.org/10.32509/wacana.v16i1.11
Rakhmat, Jalaluddian. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rofi’ah, 2015, Efektivitas Komunikasi Antarbudaya (Kasus Manajemen Konflik Antara Suku Sunda dan Suku Madura Di Kelurahan Kebon Kelapa-Bogor), Bogor.
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Zulaeha Ida, 2017, Strategi Pemertahanan Bahasa Daerah Pada Ranah Pendidikan, Semarang.